Detail utama dari penemuan ini
Pada hari Sabtu, 12 April 2025, mayat Sheila Amelia Christanti, seorang siswa berusia 21 tahun dari Universitas Gadjah Mada (UGM), ditemukan di sebuah parit di sepanjang Hutan Hijau Lawu, khususnya di Jalan Raya Sarangan-Cemorosewu di desa Sarnan, distrik Plaosan, Magetan Regency. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan membusuk, disematkan di bawah sepeda motornya yang terbalik. [Berita Kumparan]
![]() |
Sumber: https://asset-2.tstatic.net/sumsel/foto/bank/images/Tangkapan-layar-kondisi-sepeda-motor-mahasiswi.jpg |
Penemuan itu dilakukan oleh penduduk setempat yang awalnya melihat sepeda motor terbalik di parit drainase. Setelah diperiksa lebih dekat, mereka menemukan tubuh Sheila di bawah kendaraan. Menurut AKP Joko Yuhono, kepala polisi Plaosan, laporan penemuan itu datang sekitar pukul 14:00. Ketika pihak berwenang tiba di tempat kejadian, mereka mengkonfirmasi bahwa Sheila telah meninggal. [Berita Kumparan]
Garis waktu hilang
Sheila telah dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025, ketika dia bermaksud melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke kota kelahirannya di Madiun dengan sepeda motor. Menurut rekaman pengawasan, dia terakhir terlihat meninggalkan rumah asrama di Seturan, Yogyakarta pada pukul 11:03 pagi pada hari itu. Dia kemudian terlihat pada pukul 3:00 siang di daerah Lawu dekat Tawangmangu. [Pernyataan Resmi UGM]
Setelah kehilangan kontak dengan putri mereka, keluarga Sheila mengajukan laporan orang yang hilang di Polisi Regional Yogyakarta dan Polisi Klaten pada malam 25 Maret. Keluarga itu, bersama dengan polisi dan pejabat universitas, melakukan pencarian luas di seluruh wilayah Sragen dan Tawangmangu pada 29-30 Maret, tetapi tidak dapat menempatkan Sheila. [Pernyataan Resmi UGM]
Bukti di tempat kejadian
Polisi yang menyelidiki tempat kejadian menemukan bukti penting yang menunjukkan bahwa Sheila telah terlibat dalam kecelakaan kendaraan tunggal:
- Tanda rem terlihat di aspal yang mengarah ke titik di mana sepeda motornya meninggalkan jalan
- Lokasi kecelakaan berada di bagian jalan menurun
- Semua barang pribadi Sheila, termasuk helmnya, masih bersamanya saat ditemukan
- Sepeda motornya (beat Honda hitam dengan plat nomor AE 3413 CA) ditemukan bersamanya dalam parit drainase selebar 77 cm, selebar 60 cm
Berdasarkan bukti ini, para
peneliti percaya bahwa Sheila bepergian dari Jawa Tengah dan kehilangan kendali
atas sepeda motornya di jalan yang menurun, menyebabkan dia mengerem secara
tidak berhasil sebelum membelok keluar jalan dan masuk ke parit. [Berita
Kumparan]
(https://kumparan.com/kumparannews/fakta-fakta-mahasiswi-ugm-cisebut-hilan-saat-mudik-ditemukan-tewas-di-magetan-24sdtmlit9h)
Tentang Sheila Amelia Christanti
Sheila adalah seorang mahasiswa di Fakultas Pertanian di UGM, belajar dalam program ekonomi pertanian dan agribisnis. Dia berasal dari Madiun, Jawa Timur, dan merupakan satu -satunya anak Suprapto dan Marianti dari distrik Kebonsari. [Suara Surabaya]
Menurut ayahnya, Sheila dikenal sebagai pendiam dan mandiri. Dia awalnya ingin dia belajar lebih dekat ke rumah di Madiun, tetapi terkejut dan bangga ketika dia memberitahunya bahwa dia telah diterima di UGM. Teman sekelasnya mengingatnya sebagai peserta aktif dalam diskusi kelas yang selalu bersedia membantu orang lain memahami materi kursus. [Pernyataan Resmi UGM]
Dr. Jaka Widada, Dekan Fakultas Pertanian di UGM, menyatakan belasungkawa yang mendalam atas kematian Sheila, dengan mengatakan: "Kami memperpanjang belasungkawa kami yang terdalam untuk kematian Sheila Amelia Christanti. Semoga ia menemukan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan semoga semua perbuatan baiknya diterima." [Suara Surabaya]
Tanggapan Pemakaman dan Keluarga
Mayat Sheila dimakamkan di pemakaman publik di desa Kebonsari, Madiun, pada pukul 02:00 pada hari Minggu, 13 April 2025. Menurut Taufik Eka Nirawanto, seorang kerabat korban, keluarga telah menerima bahwa kematian Sheila adalah akibat dari kecelakaan satu-satunya. Perwakilan keluarga mengunjungi lokasi kecelakaan di Sarangan, khususnya di dekat kurva Tawangsari, dan mengumpulkan barang -barang Sheila, termasuk sepeda motornya, dari pos polisi Plaosan. [Kompas]
Investigasi yang sedang berlangsung
Sementara keluarga telah
menerima temuan awal, para ahli hukum telah menyerukan penyelidikan menyeluruh
atas kematian Sheila. Shhehudin, seorang dosen hukum pidana di Universitas
Bhayangkara di Surabaya, menyarankan agar polisi melakukan penyelidikan penuh
mengingat bahwa Sheila sebelumnya dilaporkan hilang.
Dia mencatat bahwa laporan orang yang hilang menunjukkan kecurigaan keluarga tentang potensi bahaya bagi korban, dan bahwa ada kasus -kasus sebelumnya di mana tindakan kriminal disamarkan sebagai kecelakaan lalu lintas. Dia mendorong keluarga untuk tetap proaktif dalam membantu penyelidik mengungkap kebenaran penuh tentang apa yang terjadi. [Kompas]
Curahan Simpati
Sejak berita kematian Sheila pecah, ada curahan belasungkawa dari keluarga, teman, tetangga, dan sesama siswa. Pesan simpati telah dibagikan secara langsung dan melalui berbagai platform media sosial. [Kompas]
Kesimpulan
Kasus tragis Sheila Amelia
Christanti menyoroti bahaya perjalanan sepeda motor di jalan pegunungan
Indonesia. Sementara bukti awal menunjukkan kecelakaan kendaraan tunggal, pihak
berwenang melanjutkan penyelidikan mereka untuk memastikan bahwa keadaan penuh
kematiannya transparan. Sheila akan dikenang oleh komunitas universitasnya
sebagai siswa yang pendiam dan rajin yang bersemangat tentang studinya di
bidang ekonomi pertanian.
Komunitas UGM, bersama dengan
keluarga Sheila, telah menyatakan terima kasih kepada semua orang yang membantu
dalam upaya pencarian setelah dia dilaporkan hilang. Kematiannya sebelum
waktunya berfungsi sebagai pengingat yang suram tentang pentingnya keselamatan
jalan, terutama bagi para pelancong muda dengan sepeda motor di daerah
terpencil.
Post a Comment